Token Non-Fungible (NFT) telah menjadi semakin populer di dunia seni sebagai metode inovatif untuk menjual dan mengumpulkan karya seni digital. Namun, pengaruh mereka melampaui seni visual, karena NFT sastra dan industri penerbitan sekarang mengakui potensi besar mereka. Memahami NFT Sastra Pada intinya, NFT sastra adalah token digital unik yang mewujudkan kepemilikan kreasi sastra tertentu seperti buku, novel, memoar, cerita pendek, puisi. Token ini tidak hanya menyediakan sarana untuk memverifikasi kepemilikan dan menetapkan kelangkaan karya tetapi juga membuka jalan bagi penulis untuk mendapatkan royalti berkelanjutan melalui kontrak pintar. NFT sastra memiliki potensi besar. Pertama, mereka merevolusi pendanaan dan dukungan bagi penulis, memberikan insentif untuk pembuatan buku-buku sastra baru. Selain itu, ini membuka pasar buku NFT untuk kolektor dan penggemar, memberi mereka kepemilikan sejarah sastra sambil menjamin keaslian dan keunikan karya tersebut. Dunia NFT Sastra adalah
Judul: Rindu dalam Diam Ada kalanya, aku ingin diam bersamamu Bersama dengan jutaan kata yang tak perlu diungkap Embusan napas kasar sebagai tanda lelah Senyuman tipis sebagai sapaan Dan kita berkeluh-kesah tanpa kata Ada kalanya aku akan membicarakan segala hal Mulai dari kisah-kisah Yunani kuno Beranjak ke kisah mistis tanpa akal Kadang aku membicarakan hal yang tidak masuk akal Kala bibir menjadi kelu dan hati sedikit gamang Aku hanya ingin mendengarkan deburan jantungmu Yang bersaing dengan deburan ombak di pantai Kala hati gulana, aku hanya ingin tetap diam dalam dekapmu Tanpa harus ditanya, apa, kenapa, dan bagaimana? Karena yang dibutuhkan hanyalah keteduhan Kala hati bimbang Kala rindu berpacu dengan waktu Aku hanya bisa terbaring dalam diam Dengan untaian kata yang tak tersampaikan Seribu, bahkan sejuta kata, tetapi hanya ada satu rasa ... rindu